Daftar isi konten
Teknik budidaya belut merupakan hal yang harus dipahami dengan mendalam oleh mereka yang hendak membuka usaha ternak belut ataupun sudah memilikinya.
Belut merupakan salah satu binatang air yang kaya akan kandungan gizi di luar bentuknya yang sangat tidak menarik dan hampir mirip dengan ular sehingga sebagian orang pun merasa geli dan segan menyantapnya.
Padahal, rasa dari belut sangat lezat, terutama belut budidaya yang sehat dan tidak tercemar limbah. Kita tahu belut-belut laut yang kini telah menjadi korban oknum industri nakal yang membuang limbah pabrik ke laut dan mencemari sekaligus meracuni biota-biota laut.
Kondisi inilah yang kemudian memiliki efek domino merusak tubuh manusia bila mengonsumsinya di bawah ketidaktahuan akan racun limbah tersebut.
Teknik budidaya belut untuk Bisnis
Budidaya belut sendiri menjanjikan peluang keuntungan yang besar dengan modal relatif minim. Jika mengetahui teknik budidaya belut yang benar, maka peternak pun tidak akan merasa kesulitan sama sekali karena belut pada dasarnya lebih fleksibel dibandingkan dengan ikan.
Belut dapat hidup di areal dengan banyak air, tetapi dapat pula bertahan di daerah dengan air sangat sedikit, contohnya daerah berlumpur yang memang di habitat aslinya menjadi lokasi bersembunyi dari bahaya, salah satunya kail dan jaring para nelayan.
Meskipun pada akhirnya mereka pun tetap tertangkap karena memiliki kemampuan bersembunyi yang sangat payah. Harga jual belut juga lumayan tinggi dan stabil, terutama jika dijual ke restoran Jepang atau diekspor ke negara tersebut mengingat fakta minat kedua negara tersebut pada belut sangat tinggi.
Supaya dapat menghasilkan belut berkualitas bagus, maka pemilihan bibit juga tidak boleh sembarangan. Karena dari bibit tersebutlah akan berkembang biak belut-belut lain dan memperbanyak jumlah belut ternak yang dimiliki. Anda bisa kunjungi www.syaharafish.com untuk mendapatkan benih belut unggul.
Sementara untuk tempat penangkaran belutnya, paling baik menggunakan kolam yang sekelilingnya terbuat dari struktur dinding.
Ini karena dibandingkan dengan kolam lain seperti terpal atau alami di areal sawah memiliki banyak kerugian. Meskipun telah menerapkan teknik budidaya belut yang benar, karena rentan menjadi korban penjarahan oknum nakal.